Suku Bunga Turun, Dolar Menguat – Kok Bisa?

Dolar AS menguat tipis pada Kamis(30/10) setelah Ketua The Fed Jerome Powell menolak memberi sinyal pemangkasan suku bunga lagi di tahun ini. Sebelumnya, The Fed memangkas suku bunga 25 bps sesuai ekspektasi dan menyatakan akan menghentikan penyusutan neraca pada 1 Desember. Komentar Powell yang hati-hati membuat Pasar memangkas taruhan pemotongan bunga Desember; probabilitasnya turun ke sekitar 68%. Pound sempat melemah ke level terendah 5,5 bulan sebelum terakhir di $1,3195, sementara euro sedikit naik 0,03% ke $1,1604 setelah turun 0,43% semalam.
Fokus Pasar kini bergeser ke keputusan Bank of Japan (BOJ). BOJ diperkirakan menahan suku bunga, namun bisa menegaskan niat melanjutkan normalisasi bertahap. Menjelang pengumuman, yen tertekan mendekati level terlemah delapan bulan di 152,59 per Dolar dan juga mendekati rekor terendah terhadap euro di 177,12. Analis menilai hasil pemungutan suara internal BOJ akan krusial, mengingat pada rapat sebelumnya dua dari sembilan anggota mendukung kenaikan 25 bps.
Situasi politik Jepang juga diperhatikan Pasar. Terpilihnya Sanae Takaichi sebagai perdana menteri baru dinilai bisa membuat prospek kenaikan suku bunga BOJ lebih menantang karena ia dikenal mendukung kebijakan moneter longgar. Di sisi lain, Dolar Australia relatif datar di $0,6575 dan Dolar Selandia Baru melemah tipis ke $0,5763, mencerminkan kehati-hatian luas di mata uang G10.
Selain BOJ, pelaku Pasar menanti pertemuan penting antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping. Harapannya, kedua negara memberi jeda pada tensi Tarif dan mendinginkan perang dagang. Sejumlah pelaku Pasar menilai pernyataan positif setelah pembicaraan pendahuluan di Malaysia akhir pekan lalu sudah mengisyaratkan batas Tarif yang jelas, bahkan kemungkinan Tiongkok menarik kembali rencana kontrol ekspor logam tanah jarang. Jika tercapai, sentimen risiko global bisa membaik dan pergerakan Dolar berpotensi lebih seimbang. (az)
Sumber: newsmaker.id

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.