GBP/USD bangkit dari support 1,3140 (terendah sejak Mei) dan menguat di sesi Asia Kamis(30/10), sempat kembali di atas 1,3200. Kenaikan ditopang pelemahan moderat dolar AS setelah DXY mundur dari puncak dua mingguan. Kekhawatiran pasar bahwa penutupan pemerintah AS berkepanjangan bisa menekan ekonomi turut melemahkan greenback dan memberi ruang bagi reli pound.
Meski begitu, upside pound masih terbatas. Jerome Powell menepis peluang rate cut Desember, sementara kegelisahan jelang pertemuan Trump–Xi meningkatkan permintaan aset aman—faktor yang bisa menahan pelemahan dolar. Dari sisi Inggris, isu fiskal juga membayangi: laporan menyebut OBR bakal memangkas proyeksi produktivitas ~0,3%, memperlebar kesenjangan fiskal >£20 miliar, sehingga menahan agresivitas beli terhadap GBP.
Ke depan, pasar menunggu Anggaran Musim Gugur (26 Nov) dari Menkeu Rachel Reeves dan sinyal kebijakan BoE. Saat ini, pelaku Pasar menilai sekitar 68% peluang pemangkasan 25 bps pada Desember di tengah inflasi yang melunak dan tekanan fiskal. Secara teknikal, butuh follow-through buying yang meyakinkan untuk mengonfirmasi dasar jangka pendek di 1,3140 sebelum membuka jalan apresiasi lebih lanjut. (az)
Sumber: Newsmaker.id
