Pelemahan Dolar AS terbukti hanya sesaat, dengan Indeks Dolar (DXY) pada Kamis (23/10) menghapus sebagian besar kerugian hari Rabu dan kembali menguat di atas level 99,00.
Ketegangan perdagangan baru antara AS dan Tiongkok kembali menekan selera risiko Pasar menjelang rilis data Indeks Harga Konsumen (CPI) AS yang dijadwalkan pada Jumat. Indeks DXY, yang mengukur nilai Dolar terhadap sekeranjang mata uang utama, menguat secara moderat setelah Presiden AS Donald Trump menegaskan rencana pembatasan ekspor berbagai produk perangkat lunak ke Tiongkok.
Menurut laporan Reuters, otoritas AS sedang menyiapkan langkah pembatasan impor produk berbasis perangkat lunak mulai dari laptop hingga mesin jet sebagai tanggapan terhadap keputusan Beijing yang membatasi ekspor logam tanah jarang ke AS dan negara-negara Barat lainnya. Kabar ini menekan minat risiko global dan memicu Penguatan Dolar AS, meski kenaikan masih terbatas.
Trump sendiri menyatakan optimisme bahwa kesepakatan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping dapat tercapai dalam pertemuan pekan depan, yang bisa meredakan ancaman tersebut.
Sementara itu, spekulasi bahwa pemerintahan baru Jepang tengah menyiapkan paket stimulus senilai USD 90 miliar untuk membantu rumah tangga menghadapi tekanan harga turut melemahkan Yen dan memberi dukungan tambahan bagi Dolar AS.
Meski demikian, Penguatan Dolar tampak terbatas karena investor memilih menunggu hasil rilis data inflasi AS bulan September. Inflasi tahunan diperkirakan naik di atas 3%, sementara inflasi inti (core CPI) diprediksi tetap stabil di 3,1% per tahun, sama seperti bulan sebelumnya.(yds)
Sumber: FXstreet.com
Indeks Dolar Bertahan di Atas 99, Tunggu Data CPI
