Harga Emas mempertahankan kenaikan tipis hari ini, diperdagangkan mendekati $3.318 per ons, setelah naik 0,4% pada perdagangan Rabu. Kenaikan ini terjadi di tengah sorotan Pasar terhadap prospek penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed) serta ketidakpastian yang muncul akibat ancaman Tarif baru dari Presiden AS Donald Trump. Pedagang juga mencermati risalah rapat The Fed terbaru yang mengungkap perbedaan pandangan internal terkait dampak Tarif terhadap inflasi.
Apa yang terjadi? – Dari 19 pejabat The Fed, 10 memproyeksikan dua kali pemangkasan suku bunga tahun ini, sementara 7 lainnya tidak memperkirakan pemangkasan sama sekali. Dua pejabat lainnya memperkirakan hanya satu pemotongan. Karena Emas tidak memberikan bunga, maka lingkungan suku bunga yang lebih rendah cenderung mendukung harga logam mulia. Itulah sebabnya prospek penurunan suku bunga menjadi faktor penting yang diamati Pasar saat ini.
Mengapa penting? Ketika Trump kembali mengumumkan putaran Tarif baru, termasuk Tarif tinggi terhadap Brasil, ketegangan dagang kembali mencuat. Meski kekhawatiran jangka pendek mereda, ketidakpastian jangka panjang tetap menjadi alasan bagi investor untuk mencari aset aman seperti Emas. Di saat bersamaan, imbal hasil Obligasi AS turun setelah lelang Obligasi 10 tahun mendapat respons kuat dari Pasar ini memperkuat daya tarik Emas karena hasil yang lebih rendah menekan alternatif investasi berbunga.
Bagaimana dampaknya ke Pasar? Emas spot tercatat naik tipis 0,1% ke $3.317,41 per ons pada pukul 08:05 pagi waktu Singapura. Indeks Dolar Bloomberg juga melemah 0,1%, mendukung daya beli Emas secara global. Sementara itu, harga Perak dan platinum cenderung stagnan, dan paladium sedikit turun. Sepanjang tahun 2025, Emas telah reli sekitar 25%, didorong oleh kombinasi faktor seperti ketegangan perdagangan, konflik geopolitik, serta pembelian masif oleh bank sentral dunia.
Sumber : (ayu-newsmaker)
Emas Masih Naik! Suku Bunga Goyang, Trump Tambah Tarif Lagi!
